Bismillahirrahmannirrahim..
Cinta itu laksana desiran angin, tak perlu tergesa, berlari dan
berlari untuk membuktikan keberadaannya. Cukup rasakan desirannya sebagai bukti
adanya. Dan tak usah tergesa mendahului rahsia-Nya. Airmata adalah bahasa
kejujuran. Cerminan hati yang lembut, yang mencintai keindahan.
Biarkan ia menitis hingga resah itu hilang, jika resah itu masih
bersemayam, maka biarkanlah ia mengadu kepada peraduan terindahnya, iaitu Allah
Azza wa Jalla, dan Dialah sebaik-baik tempat untuk mengadu.
Kita tidak memiliki tubuh ini. Raga ini milik Allah, jiwa ini
kepunyaan Allah, hati ini ciptaan Allah, merekapun milik Allah. Bahkan, cinta
itupun milik-Nya. Sepercik cahaya ketenangan yang ditebarkan untuk kebahagiaan
hamba-hamba-Nya yang beriman dan memahami. Segera redam gemuruh itu,
palingkanlah hatimu dari cemburu yang menipu. Jika cintamu tak bersambut, maka
kembalikanlah kepada-Nya. Murnikan kembali agar ia tetap bercahaya, kerana
disanalah cintamu tidak akan pernah disia-siakan!
Tidak usah risau jika engkau benar, teguhlah kerana semesta fana ini
milik Allah! Ingatlah bahawasanya kesedihanmu dihari ini tidak akan mengurangi
kesedihan-kesedihan yang mungkin akan terjadi dihari esokmu. Kebahagiaanmu hari
ini tidak akan mengurangi kebahagiaan-kebahagian yang mungkin akan engkau temui
besok hari. Jadi berbahagialah, kerana hati manusia itu sejatinya indah dan
cenderung terhadap keindahan. Fitrah hati manusia itu indah dan sentiasa ingin
menunduk kepada Yang Maha Indah, namun berbagai bisikan telah memalingkannya.
Hingga dunia yang begitu luas ini terasa sempit.
Wahai jiwa yang kini gelisah, setiap gesekan yang memilukan itu
hanyalah cara Tuhanmu, untuk mempertajam mata hatimu. Agar engkau peka terhadap
dunia yang tak terduga ini, agar engkau siap dan sigap dalam menangkap berbagai
hikmah dan pembelajaran yang bertebaran di semesta-Nya ini. Jika bukan dengan
gesekan itu, lalu dengan apakah lagi sebuah mata pisau akan tajam?
Setiap butiran air mata yang terjatuh tidaklah diam, ia menembus jarak
dan waktu untuk mengadu keperaduannya. Maka bersandarlah! Sandarkan jiwa ragamu
kepada Nya, Allah Yang Maha Kekal. Merendahlah, kerana air hanya akan mengalir
ke lembah-lembah yang rendah. Melembutlah! Kerana air hanya akan meresap kepada
tanah yang lembut.
Hatimu laksana radar kendali, disana ada cahaya yang akan menuntunmu
kemanapun langkahmu terayun, dengarkanlah fatwanya. Tak ada yang lebih halus
dari suara hati di kala ia menegurmu tanpa suara. Tak ada yang lebih jujur dari
nurani, ketika ia menyedarkanmu tanpa kata-kata. Tak ada yang lebih tajam dari
mata hati, ketika ia menghentak kita dari berbagai kesalahan dan kealpaan yang
berulang.
Cinta akan mengajarkan dan memberimu sayap untuk terbang, melintasi
harapan-harapan. Boleh jadi engkau menyukai banyak hal, tapi pasti, cinta yang
haqiqi itu hanya satu. Mungkin cintamu itu terbagi, terjatuh, terbalas dan
bersahutan bersama sosok di pelbagai persimpangan dan situasi, tapi pasti
semuanya tak abadi. Ada ujung dan kekecewaan, kerana semuanya fana. Cinta itu
tak akan lama selama kita mencintai hal-hal yang fana. Tak akan ada yang abadi
jika cinta itu bersandar kepada kepada hal yang tak abadi, semuanya akan hilang
disebuah ujung yang tidak engkau ketahui. Disana keabadian itu hanyalah sebuah khayalan..
Cinta Sejati adalah cinta yang sentiasa bersahutan, berderu-deru dalam
gemuruh ombak, beriak di gelisah lautan, diam dalam ketenangan ikan-ikan, indah
dalam kesedihan, nikmat dalam kekecewaan dan tidak mati dengan kematian. Cinta
yang terlahir dari kemilau cahaya Mahabbatullah. Cinta yang hanya ada dalam
istana hati yang megah dan kokoh bersama pilar-pilar keimanan..
0 comments:
Post a Comment