Suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat Ali.
Wahai Ali ! Apakah kamu mencintai Allah ?
tentu saja, Yaa Rasulullah !
Apakah kau mencintai utusannya Allah SWT ?
tentu saja, Yaa Rasulullah !
Apakah engkau mencintai Fatimah, putri utusan Allah ?
tentu saja, Yaa Rasulullah !
Apakah engkau juga mencintai Hasan dan Husein ?
tentu saja , Yaa Rasulullah !
kalau begitu wahai Ali, bagaimana mungkin dalam satu hati ada empat cinta ?
Bagaimana mungkin hati muat menampungnya ?
Mendapati pertanyaan ini, Ali yg merupakan pintunya ilmu tidak tau harus
menjawab apa. Ia pun kemudian meminta waktu memikirkannya. Begitu sampai di rumah,
Fatimah menebar senyum dengan bertanya apa yg sedang dipikirkannya. Ali pun
menceritakan apa yg telah terjadi. Ia juga mengatakan pikirannya masih buntu
untuk menjawab itu.
Fatimah pun kembali menebar senyum seraya berkata mengungkapkan kalau
pertanyaan tersebut bukan tidak mungkin dijawab. Sebagaimana setiap manusia
memiliki sisi kanan, kiri, depan, belakang. Hati juga memiliki sisi, martabat
yg berbeda-beda. Untuk itu, ' aku mencintai Allah dengan akal dan imanku,
mencintai Rasulullah dengan ruhku, mencintai Fatimah dengan nafsuku sebagai
manusia, dan mencintai Hasan dan Husein dengan fitrahku sebagai seorang Ayah '
sehingga terjawab semua pertanyaan itu.
Ali menyampaikan jawaban tersebut kepada Rasulullah. Beliau pun merasa senang
dengan jawaban tersebut. Beliaupun bersabda, " Yaa Ali, dari jawaban ini
tercium nubuwwah. Sepertinya, jawaban ini muncul sebagai bunga dari pohon kenabian.
"
Demikianlah baginda Fatimah az-Zahra telah memberi penerangan kepada kita bahwa
hati tidak akan menyempit dengan semakin mencintai.
0 comments:
Post a Comment