Saturday, 23 March 2013

Bilakan Damai?




Mentari menangis di senja memerah
Bumi anbia menjadi padang jarak
Puing-puing runtuhan berserakan
Hanyir darah menyesak dada

Tubuh layu gugur bergelimpangan
Bertindih dalam kubur tanpa bernisan
Di hujung sana berjuta kelaparan
Di dera wabak yang menyiksakan

Anak kecil bertanya bimbang
Mengapa lena ibu terlalu panjang?
Wajahnya mencerminkan kedukaan
Bilakah pula ayah akan pulang?

Dia yang tak mengerti apa
Menjadi mangsa
Suara tangis syair sendu
Menyayat dan menyiat perasaan

Bilakan berhenti kekejaman?
Bilakan terhapus penindasan?

Kemana hilangnya kemanusiaan?
Entah bila akan pulih keharmonian?
Sampai bila bersilih penderitaan?
Bila pula akan muncul ketenangan?
Bilakan damai akan menjelang?

Soalan yang masih tiada jawapan



0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...