Dua tahun silam, masih
teringat tajam kisah perjalanan sekelompok manusia yang mewakafkan dirinya untuk umat. Kisah manusia pilihan yang hidup
untuk memperbaharui peradaban.
Mereka dipersatukan
sejak awal masuk kampus, namun ada juga yang datang kemudian. Mereka belajar
bersama, mereka berjuang sama, mereka bergerak bersama, dalam satu cita, Islam.
Perjalanan dakwah tak
selamanya dihiasi ukhuwah yang indah, terkadang adakalanya timbul pertengkaran
kecil, kadang hadir cinta dan persahabatan yang kekal. Semua kejadian, semua
masalah, semua konflik antara aktivis dakwah, bukan menandakan dakwah
menghancurkan ukhuwah, justeru dakwah ini telah mengeratkan ukhuwah.
Di tengah perjalanan masa
perkuliahan, ketika tanggungjawab dan amanah sudah waktunya diberikan, mereka
pun dengan semangat memilih jalan masing-masing, ada yang memilih jalur siyasah,
ekonomi, LDK dan lain- lainnya baik yang internal ataupun eksternal.
Sejak saat ini, mereka
mempunyai tugas dan peranan yang berbeza, meskipun tetap berada pada halaqah
yang sama.
Roda perjalanan pun
berputar seiring zaman. Berbagai masalah dan konflik mulai berdatangan. Inilah
ujian keimanan dan tujuan kita dipertemukan dengan tarbiyah.
Ketika ukhuwah mendapat
ujian, mulailah timbul ketidakpercayaan, ketika agenda-agenda dakwah berantakan
dan saling bertabrakan, mulailah mereka saling menyalahkan. Ketika banyak tentangan
dan ujian, tidak sedikit mereka berjatuhan, mengundur lantas menghilang dari
pentas dakwah.
Ketika halaqah, yang
seharusnya menjadi perbincangan solusi, memperbaiki dan menyatukan arah dakwah,
digunakan sebagai perdebatan, halaqah yang biasanya dipenuhi cinta dan
ketenangan, berubah menjadi tangis dan kekacauan.
Perbezaan yang
sebenarnya kecil, berubah menjadi besar dan berujung konflik antara lembaga
dalam menentukan arah dan strategi dakwah.
Namun sekali lagi, ini
bukanlah kehancuran, kerana pada hakikatnya, ini adalah proses menuju
kedewasaan dalam mengelola perbezaan.
Dakwah kampus memang
memiliki keunikan, dinamis dan memiliki kompleks yang sangat tinggi. Maka,
tidak hairan jika permasalahan dan tentangan juga tinggi dan beragam. Namun, di
sinilah letak dari proses pembelajaran, pendewasaan dan persiapan yang matang
sebelum terjun ke masyarakat.
Pertengkaran kecil itu
akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan, menjadi perekat yang sangat kuat
dalam persaudaraan. Menjadi sebuah kerinduan.
Dan akhirnya, kelulusan
seakan menjadi akhir dari perjalanan, mereka mulai berpisah, ada yang tetap
istiqamah melanjutkan dakwah dan tarbiyahnya, baik di kampus atau di
masyarakat, namun ada juga yang berhenti dari dakwah dan tarbiyah, dan memilih
jalannya sendiri.
Itu semua pilihan, yang
pasti romantisme dakwah kampus telah membuat mereka dewasa, mempererat ikatan
hati mereka, mengekalkan cintanya, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam
perjuangan.
Semoga Allah membimbing,
memberi keistiqamahan dalam langkah mereka, dalam jalan mereka, mengekalkan
cinta mereka, memberikan azam dan tekad dalam dakwah dan tarbiyahNya, dan
mempersatukan mereka di dunia dan di syurgaNya.
0 comments:
Post a Comment