Saturday 13 December 2014

Teruntuk Jiwa Yang Resah


Bismillahirrahmannirrahim..

Cinta itu laksana desiran angin, tak perlu tergesa, berlari dan berlari untuk membuktikan keberadaannya. Cukup rasakan desirannya sebagai bukti adanya. Dan tak usah tergesa mendahului rahsia-Nya. Airmata adalah bahasa kejujuran. Cerminan hati yang lembut, yang mencintai keindahan.

Biarkan ia menitis hingga resah itu hilang, jika resah itu masih bersemayam, maka biarkanlah ia mengadu kepada peraduan terindahnya, iaitu Allah Azza wa Jalla, dan Dialah sebaik-baik tempat untuk mengadu.

Kita tidak memiliki tubuh ini. Raga ini milik Allah, jiwa ini kepunyaan Allah, hati ini ciptaan Allah, merekapun milik Allah. Bahkan, cinta itupun milik-Nya. Sepercik cahaya ketenangan yang ditebarkan untuk kebahagiaan hamba-hamba-Nya yang beriman dan memahami. Segera redam gemuruh itu, palingkanlah hatimu dari cemburu yang menipu. Jika cintamu tak bersambut, maka kembalikanlah kepada-Nya. Murnikan kembali agar ia tetap bercahaya, kerana disanalah cintamu tidak akan pernah disia-siakan!

Tidak usah risau jika engkau benar, teguhlah kerana semesta fana ini milik Allah! Ingatlah bahawasanya kesedihanmu dihari ini tidak akan mengurangi kesedihan-kesedihan yang mungkin akan terjadi dihari esokmu. Kebahagiaanmu hari ini tidak akan mengurangi kebahagiaan-kebahagian yang mungkin akan engkau temui besok hari. Jadi berbahagialah, kerana hati manusia itu sejatinya indah dan cenderung terhadap keindahan. Fitrah hati manusia itu indah dan sentiasa ingin menunduk kepada Yang Maha Indah, namun berbagai bisikan telah memalingkannya. Hingga dunia yang begitu luas ini terasa sempit.

Wahai jiwa yang kini gelisah, setiap gesekan yang memilukan itu hanyalah cara Tuhanmu, untuk mempertajam mata hatimu. Agar engkau peka terhadap dunia yang tak terduga ini, agar engkau siap dan sigap dalam menangkap berbagai hikmah dan pembelajaran yang bertebaran di semesta-Nya ini. Jika bukan dengan gesekan itu, lalu dengan apakah lagi sebuah mata pisau akan tajam?

Setiap butiran air mata yang terjatuh tidaklah diam, ia menembus jarak dan waktu untuk mengadu keperaduannya. Maka bersandarlah! Sandarkan jiwa ragamu kepada Nya, Allah Yang Maha Kekal. Merendahlah, kerana air hanya akan mengalir ke lembah-lembah yang rendah. Melembutlah! Kerana air hanya akan meresap kepada tanah yang lembut.

Hatimu laksana radar kendali, disana ada cahaya yang akan menuntunmu kemanapun langkahmu terayun, dengarkanlah fatwanya. Tak ada yang lebih halus dari suara hati di kala ia menegurmu tanpa suara. Tak ada yang lebih jujur dari nurani, ketika ia menyedarkanmu tanpa kata-kata. Tak ada yang lebih tajam dari mata hati, ketika ia menghentak kita dari berbagai kesalahan dan kealpaan yang berulang.

Cinta akan mengajarkan dan memberimu sayap untuk terbang, melintasi harapan-harapan. Boleh jadi engkau menyukai banyak hal, tapi pasti, cinta yang haqiqi itu hanya satu. Mungkin cintamu itu terbagi, terjatuh, terbalas dan bersahutan bersama sosok di pelbagai persimpangan dan situasi, tapi pasti semuanya tak abadi. Ada ujung dan kekecewaan, kerana semuanya fana. Cinta itu tak akan lama selama kita mencintai hal-hal yang fana. Tak akan ada yang abadi jika cinta itu bersandar kepada kepada hal yang tak abadi, semuanya akan hilang disebuah ujung yang tidak engkau ketahui. Disana keabadian itu hanyalah sebuah khayalan..

Cinta Sejati adalah cinta yang sentiasa bersahutan, berderu-deru dalam gemuruh ombak, beriak di gelisah lautan, diam dalam ketenangan ikan-ikan, indah dalam kesedihan, nikmat dalam kekecewaan dan tidak mati dengan kematian. Cinta yang terlahir dari kemilau cahaya Mahabbatullah. Cinta yang hanya ada dalam istana hati yang megah dan kokoh bersama pilar-pilar keimanan..



0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...