Thursday 20 February 2014

Tangis Sebatang Tamar


Sedu sedan
Itu bak ratapan si kecil
Yang rindu belaian dan perhatian
Yang mendambakan kasih dan sayang
Dari seorang insan yang penyayang

Tangisan itu dari sebatang tamar
Yang sebelumnya menjadi mimbar
Sandaran Rasul tika menyampai khutbah
Diganti mimbar baru kerna keuzurannya

Kisah tangisan sebatang tamar
Menyentuh hati, mengocak perasaan
Benarkah aku cinta, benarkah aku rindu
Sedangkan tak pernah gugur air mataku mengenangkanmu

Tangisan itu dari sebatang tamar
Yang sebelumnya menjadi mimbar
Sandaran Rasul tika menyampai khutbah
Diganti mimbar baru kerna keuzurannya

Betapa kerasnya hatiku ini
Untuk menghayati perjuanganmu
Betapa angkuhnya diriku ini
Untuk menghargai perjuanganmu

Ya Rasulullah
Ingin aku menjadi sebatang tamar
Yang menangis rindu kepadamu

Ya Rasulullah
Biarlah aku hanya sebatang tamar
Namun dapat bersamamu di dalam syurga

Tangisan itu dari sebatang tamar
Yang sebelumnya menjadi mimbar
Sandaran Rasul tika menyampai khutbah
Diganti mimbar baru kerna keuzurannya


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...