Bismillahirrahmanirrahim..
Di rentas masa
Di rentas masa
Aku ingin membawamu teman
Pada suatu kisah agung
Dia pernah dihina nista
Hingga dituduh seorang gila
Juga dijujat memiliki sihir
Sebenarnya dia tidak melaku apa pun
Cuma sering berkata
“Berimanlah kamu semua kepada ALLAH Yang Esa”
Batu kecil dan besar hinggap ditubuh
“Pulanglah kau! Seruanmu sia-sia”
Mereka terus menyakitinya
Hingga darah bertakung di kolam kasut
Malaikat melihat dengan sedih
Ada yang geram untuk membalas
“Gunung itu akan kami rebahkan
Biar orang-orang itu tenggelam”
Hatinya berzikir sabar
Wajahnya senyum sambil menggeleng
“Jangan, jangan kalian usik mereka
Jika bukan hari ini mereka beriman
Besok pasti ada
Walau zaman berlangsung lama
Anak cucu mereka akan berkata:
“Kami beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”
Dia yakin, dia sabar, dia tawakal
Dia terus mendoakan umatnya
Teman
Kisah ini sangat menyayatkan
Kitalah anak cucu
Yang dimaksudkan baginda, nabi agung kita
Wahai teman,
Bagaimanakah jika baginda dulu tidak sabar?
Tergesa dan merajuk
Dalam dakwah yang mulia?
Apakah kita dapat mengucap syahadah?
Dapatkah dahi mengucup sejadah cinta-Nya?
Jawablah temanku
Jawablah di lubuk dalam hatimu..
0 comments:
Post a Comment